Kangkung, sayuran hijau yang mudah ditemukan dan harganya terjangkau, dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan. Kandungan serat, vitamin, dan mineral di dalamnya menjadikannya pilihan yang baik untuk melengkapi menu makanan sehari-hari. Namun, seperti halnya makanan lain, mengkonsumsi kangkung berlebihan bisa menyebabkan efek samping yang perlu diwaspadai. Alih-alih menyehatkan, konsumsi yang tidak terkontrol justru dapat menimbulkan masalah bagi tubuh.
Salah satu efek samping yang mungkin timbul akibat mengkonsumsi kangkung berlebihan adalah peningkatan risiko asam urat. Kangkung memiliki kandungan purin yang cukup tinggi. Bagi penderita asam urat atau mereka yang memiliki riwayat penyakit ini, asupan purin berlebih dapat memicu kekambuhan dengan gejala nyeri sendi yang hebat. Bahkan bagi orang sehat, konsumsi kangkung dalam jumlah besar secara terus-menerus juga berpotensi meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.
Selain itu, mengkonsumsi kangkung berlebihan juga dapat menyebabkan rasa kantuk. Kangkung mengandung kalium yang cukup tinggi, dan mineral ini dapat memengaruhi saraf, termasuk saraf di kepala. Efek sedatif alami dalam kangkung dapat menjadi lebih kuat jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, sehingga menimbulkan rasa kantuk yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Bagi sebagian orang, alergi terhadap kangkung juga bisa menjadi masalah. Meskipun tidak umum, reaksi alergi seperti gatal-gatal, ruam kemerahan pada kulit, dan pusing dapat muncul setelah mengkonsumsi kangkung berlebihan. Kandungan magnesium dalam kangkung diduga menjadi salah satu pemicu alergi pada individu yang sensitif.
Gangguan pencernaan juga menjadi salah satu efek samping yang perlu diperhatikan. Meskipun serat dalam kangkung umumnya baik untuk melancarkan pencernaan, konsumsi berlebihan justru dapat menyebabkan masalah seperti perut kembung, produksi gas berlebih, bahkan diare pada beberapa orang. Selain itu, jika kangkung tidak dicuci bersih, risiko terpapar bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan sakit perut dan mual juga meningkat.
Lebih lanjut, kangkung mengandung oksalat. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal pada orang yang rentan terhadap kondisi ini Selain itu, kandungan vitamin K yang tinggi dalam kangkung dapat berinteraksi dengan obat pengencer darah seperti warfarin, sehingga perlu diperhatikan bagi mereka yang sedang menjalani terapi tersebut.