Thalasemia adalah kelainan darah genetik yang diturunkan dari orang tua kepada anak-anaknya. Kondisi ini menyebabkan tubuh memproduksi lebih sedikit atau tidak sama sekali protein globin yang dibutuhkan untuk membentuk hemoglobin, bagian penting dari sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, penderita thalasemia dapat mengalami anemia (kekurangan sel darah merah) dengan berbagai tingkat keparahan. Penting untuk dipahami bahwa thalasemia bukanlah penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan buruk atau gaya hidup seseorang.
Kesalahpahaman bahwa kebiasaan buruk dapat menyebabkan thalasemia mungkin timbul karena beberapa penyakit lain, seperti hipertensi atau diabetes tipe 2, memang dapat dipicu atau diperburuk oleh gaya hidup tidak sehat. Namun, thalasemia berbeda karena akar penyebabnya adalah genetik. Seseorang mewarisi gen thalasemia dari salah satu atau kedua orang tuanya. Jika seseorang hanya mewarisi satu gen thalasemia, mereka biasanya menjadi pembawa (carrier) dan mungkin tidak menunjukkan gejala atau hanya mengalami anemia ringan (thalasemia minor). Jika seseorang mewarisi dua gen thalasemia (satu dari masing-masing orang tua), mereka akan menderita thalasemia mayor, bentuk yang lebih parah dan memerlukan penanganan medis seumur hidup.
Tidak ada kebiasaan buruk seperti merokok, pola makan tidak sehat, kurang olahraga, atau stres yang dapat mengubah susunan genetik seseorang dan menyebabkan mereka mengembangkan thalasemia jika mereka tidak mewarisi gen tersebut. Thalasemia sudah ada sejak lahir dan merupakan kondisi bawaan.
Meskipun kebiasaan buruk tidak menyebabkan thalasemia, penting bagi penderita thalasemia untuk mengadopsi gaya hidup sehat. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan secara umum dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul akibat kondisi thalasemia atau pengobatannya. Misalnya, pola makan seimbang yang kaya akan nutrisi dapat membantu menjaga energi dan mendukung kesehatan tulang. Olahraga ringan yang sesuai dengan kondisi fisik dapat membantu menjaga kebugaran. Menghindari rokok dan alkohol juga penting untuk kesehatan secara keseluruhan.
Selain itu, penderita thalasemia mayor memerlukan penanganan medis rutin, termasuk transfusi darah berkala untuk meningkatkan kadar hemoglobin dan terapi khelasi besi untuk mengatasi penumpukan zat besi akibat transfusi berulang. Kepatuhan terhadap pengobatan dan anjuran dokter sangat penting untuk mengelola kondisi thalasemia dan meningkatkan kualitas hidup.