Edukasi

Mengendalikan Gerak Mata: Mengenal Fungsi Vital dan Letak Saraf Okulomotor

Gerakan mata yang halus dan terkoordinasi adalah kemampuan penting yang memungkinkan kita untuk fokus pada objek, mengikuti pergerakan, dan menjaga keseimbangan visual. Peran utama dalam mengendalikan sebagian besar gerakan mata ini dipegang oleh saraf okulomotor atau saraf kranial III. Memahami fungsi saraf okulomotor dan letaknya di tubuh akan membuka wawasan tentang bagaimana mata kita dapat bergerak dengan presisi. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang fungsi saraf okulomotor dan di mana letaknya di tubuh kita.

Letak Saraf Okulomotor di Bagian Tubuh

Saraf okulomotor berasal dari bagian tengah batang otak, tepatnya di mesensefalon (otak tengah). Dari sana, saraf ini berjalan ke depan dan keluar dari rongga tengkorak melalui fisura orbitalis superior, sebuah celah di tulang belakang rongga mata. Setelah memasuki rongga orbita, saraf okulomotor bercabang menjadi beberapa bagian yang menginervasi berbagai otot di sekitar mata. Letaknya yang menghubungkan otak tengah langsung ke otot-otot penggerak mata memungkinkan saraf ini untuk menjalankan fungsi saraf yang vital terkait dengan gerakan mata.

Beragam Fungsi Saraf Okulomotor yang Esensial

Fungsi saraf okulomotor sangat penting untuk berbagai aspek penglihatan dan gerakan mata. Secara garis besar, saraf ini memiliki beberapa fungsi utama:

  1. Mengontrol Sebagian Besar Otot Ekstraokular: Saraf okulomotor menginervasi sebagian besar otot-otot yang menggerakkan bola mata, termasuk otot rektus superior (menggerakkan mata ke atas), rektus inferior (menggerakkan mata ke bawah), rektus medial (menggerakkan mata ke dalam), dan oblikus inferior (menggerakkan mata ke atas dan keluar, serta memutar bola mata). Koordinasi otot-otot ini memungkinkan gerakan mata yang halus dan terarah.
  2. Mengangkat Kelopak Mata Atas: Saraf okulomotor juga menginervasi otot levator palpebrae superioris yang bertanggung jawab untuk mengangkat kelopak mata atas. Kerusakan pada saraf ini dapat menyebabkan ptosis, yaitu kondisi kelopak mata yang terkulai.
  3. Konstriksi Pupil (Mengecilkan Pupil): Serabut parasimpatik yang berjalan bersama saraf okulomotor mengontrol otot sfingter pupil di iris mata, yang menyebabkan pupil mengecil sebagai respons terhadap cahaya terang atau saat fokus pada objek yang dekat.
  4. Akomodasi Lensa Mata: Saraf okulomotor juga berperan dalam mengontrol otot siliaris di dalam mata, yang mengubah bentuk lensa mata untuk memungkinkan fokus pada objek yang dekat (akomodasi).

Informasi Tambahan:

Menurut catatan medis dari National Neuroscience Hospital di London, Inggris, pada hari Rabu, 23 April 2025, seorang pasien berusia 38 tahun mengalami diplopia (penglihatan ganda) setelah mengalami cedera kepala. Dokter spesialis saraf, Dr. James Oliver, menjelaskan bahwa cedera kepala dapat mempengaruhi fungsi saraf okulomotor, menyebabkan gangguan koordinasi otot-otot mata dan mengakibatkan penglihatan ganda. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan dan terapi, kondisi pasien berangsur membaik.