Berita

Jangan Ragu Cari Bantuan! Inilah Bahaya Serius Jika Terkena HIV/AIDS!

Infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan stadium lanjutnya, AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), bukanlah akhir dari segalanya, namun tanpa penanganan yang tepat, keduanya dapat menimbulkan bahaya serius bagi kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Memahami bahaya HIV/AIDS adalah langkah awal untuk mencari pertolongan dan menjalani hidup yang lebih baik. Artikel ini akan mengulas risiko signifikan jika terinfeksi HIV/AIDS dan tidak mendapatkan penanganan yang sesuai.

Bahaya utama HIV adalah kemampuannya untuk merusak sistem kekebalan tubuh secara progresif. Virus ini menyerang sel-sel CD4 atau sel T helper, yang berperan penting dalam melawan infeksi. Seiring waktu, jumlah sel CD4 akan terus menurun, membuat tubuh semakin rentan terhadap berbagai infeksi oportunistik dan kanker yang biasanya tidak berbahaya bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat.

Jika infeksi HIV tidak terkontrol dan berlanjut ke stadium AIDS, infeksi oportunistik menjadi ancaman nyata. Ini adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit yang memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Beberapa contoh infeksi oportunistik yang sering terjadi pada penderita AIDS adalah pneumonia pneumosistis (PCP), tuberkulosis (TB), kandidiasis (infeksi jamur), toksoplasmosis (infeksi parasit otak), dan cytomegalovirus (CMV). Infeksi-infeksi ini dapat menyebabkan penyakit serius, kerusakan organ, bahkan kematian.

Selain infeksi oportunistik, penderita AIDS juga memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker tertentu, seperti sarkoma Kaposi (kanker pembuluh darah dan kulit), limfoma non-Hodgkin (kanker sistem limfatik), dan kanker serviks (pada wanita). Sistem kekebalan tubuh yang lemah tidak mampu lagi mengendalikan pertumbuhan sel-sel abnormal ini.

Penurunan berat badan drastis (wasting syndrome) juga merupakan bahaya serius pada stadium lanjut HIV/AIDS. Kombinasi infeksi, gangguan penyerapan nutrisi, dan hilangnya nafsu makan dapat menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan, kelemahan otot, dan kelelahan ekstrem. Kondisi ini semakin memperburuk kesehatan secara keseluruhan.

Gangguan neurologis juga dapat terjadi akibat infeksi HIV, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui infeksi oportunistik. Penderita dapat mengalami masalah kognitif, kesulitan berkonsentrasi, kehilangan memori, perubahan perilaku, kelemahan otot, dan gangguan saraf lainnya.